Random Posts

header ads

KPU Mimika Diperingatkan Tidak Pindahkan Lokasi Rapat Pleno

Timika - Sembilan kandidat Bupati-Wakil Bupati Mimika, Papua periode 2013-2018 mengingatkan KPU setempat bersama Panitia Pemilihan Distrik Mimika Baru agar tidak memindahkan lokasi rapat pleno rekapitulasi suara hasil Pilkada Mimika 10 Oktober 2013 dari Gedung Eme Neme Yauware Timika.

Salah satu kandidat Bupati Mimika, Yosep Yopi Kilangin di Timika, Jumat mengatakan meskipun sampai saat ini massa pendukung sembilan kandidat menggelar aksi damai di depan Gedung Eme Neme Yauware Timika, namun hal tersebut tidak mengganggu proses rekapitulasi suara hasil Pilkada yang dilakukan oleh PPD Mimika Baru.

"Kami tidak menghalangi tahapan yang sementara berlangsung, silahkan PPD dan KPU Mimika jalan terus. KPU Mimika bersama perangkatnya tidak perlu merasa tidak nyaman dan memindahkan lokasi ke tempat lain untuk melakukan rekapan suara dan pleno," tutur Yopi.

Menurut dia, justru sembilan kandidat mendukung penuh KPU bersama perangkat PPD Mimika Baru terus menggelar rekapitulasi suara hingga pleno penetapan hasil Pilkada 10 Oktober 2013 di Gedung Eme Neme Yauware Timika.

"Jangan sampai karena alasan ada massa menggelar aksi damai lalu memindahkan lokasi rekapitulasi suara dan pleno ke tempat lain atau di luar Timika. Kami tidak menghendaki seperti itu. Kalau itu yang terjadi malah sangat melukai hati rakyat Mimika," kata Yopi, mantan Ketua DPRD Mimika periode 2004-2009.

Terkait penyelenggaraan Pilkada Mimika pada Kamis 10 Oktober 2013, Yopi mengatakan sembilan kandidat sudah mempersiapkan langkah-langkah hukum beserta bukti-bukti untuk segera diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

Sembilan kandidat dari 11 kontestan peserta Pilkada Mimika juga akan mengadukan empat komisioner KPU Mimika ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas berbagai keputusan yang mereka lakukan selama penyelenggaraan tahapan Pilkada Mimika.

"Sejak awal kami semua berkeinginan agar proses ini bisa berjalan benar dengan memperhatikan azas-azas demokrasi. Namun pada pelaksanaan ternyata terkuat bahwa sesungguhnya semuanya sudah dipersiapkan secara matang dan sistematis.

Kandidat Bupati Mimika lainnya, Trifena M Tinal mengatakan seluruh kontestan peserta Pilkada Mimika terpaksa mengikuti seluruh tahapan yang dilakukan KPU setempat karena mempertimbangkan waktu yang kian mepet.

"Kami semua terpaksa ikut karena kalau Pilkada tidak dilaksanakan Oktober ini maka berpotensi akan diundur hingga 2015. Karena itu sebagian tahapan yang semestinya dilakukan oleh KPU Mimika seperti penyampaian visi-misi kandidat dan debat publik meskipun tidak jadi dilaksanakan tapi kami tidak protes karena waktu yang semakin mepet," ujarnya.

Ketua Non Aktif DPRD Mimika itu mengakui saat penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada Mimika pada Kamis 10 Oktober 2013, akhirnya diketahui ada banyak sekali pelanggaran dan kecurangan yang terjadi dari TPS ke TPS.

"Terlalu banyak kecurangan dan pelanggaran yang terjadi kasat mata. Dena lokasi TPS bisa berubah mendadak. Orang bisa coblos berkali-kali bahkan ada kotak suara yang dibawa ke tengah hutan lalu ribuan surat suara dicoblos oleh seseorang. Daftar Pemilih Tetap (DPT) bisa naik signifikan 43 ribu dalam waktu beberapa bulan, sementara pada hari H ribuan karyawan di Tembagapura dan Amamapare yang mengantri di TPS tidak mendapat surat suara. Lalu surat suara yang banyak-banyak itu ke mana saja," tanya Trifena.

Calon lainnya, Pieter Yan Magal mengatakan semua yang terjadi dalam Pilkada Mimika kali ini tidak bermartabat.

"Dari sejak awal semua ini adalah omong kosong. Apa yang terjadi di Mimika tidak bisa disebut pesta demokrasi. Yang terjadi sesungguhnya adalah kejahatan politik. Kami tidak bisa dibohongi, dikelabui dan dizolimi dengan cara-cara yang rendah seperti ini," tutur Piet Magal yang juga merupakan Wakil Ketua Non Aktif DPRD Mimika.

Meskipun tidak menerima hasil Pilkada 10 Oktober 2013 lalu, Piet bersama delapan kandidat lainnya mengaku tidak akan mengorbankan rakyat Mimika.

"Kami sembilan kandidat dalam satu barisan untuk melawan ketidakadilan ini. Kami tidak mau melakukan hal-hal bodoh, tapi kami menginginkan hal-hal yang bermartabat. Kami tidak akan menempatkan rakyat Mimika dalam posisi yang sulit," ujarnya.

Sesuai jadwal KPU Mimika, sedianya pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada Mimika akan digelar hari ini, Jumat 18 Oktober 2013. Namun rencana itu bakal bergeser lantaran hingga saat ini KPU Mimika masih menunggu hasil pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada Mimika oleh Panitia Pemilihan Distrik (PPD) Mimika Baru.

Pilkada Mimika pada Kamis 10 Oktober 2013 diikuti 223.409 pemilih yang tersebar pada 12 distrik (kecamatan). Pemilih menyalurkan suara mereka pada 568 TPS. (ant/bm 10)