Random Posts

header ads

Pesan Istri untuk Marzuki Alie: Jangan Nambah Istri

JAKARTA - Cendol tanpa es itu menemani Marzuki Alie  berdiskusi santai dengan awak media di sebuah resto yang tak jauh dari Gedung DPR RI. Satu pesan dari istri tercintanya yang diingat betul dan tak akan dilanggar Marzuki yang kini menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Satu istri.

Begitu permintaan tulus istrinya agar Marzuki tidak jumawa atau lalai saat sukses di Konvensi nanti. Dengan santai, Marzuki memulai perbincangan seputar konvensi. Tanggal 11 September 2013 dijadwalkan peserta konvensi menyampaikan visi-misinya kepada Majelis Tinggi Demokrat.

Syaratnya, visi-misi tersebut harus ditulis dengan tangan. Syarat  itulah yang dikelukannya. "Tulisan halus, saya masih rapi cuma kan jarang nulis, kadang-kadang kecepatan itu, bacanya susah nanti," kata Marzuki Ali, Selasa (10/9) sore.

Pria kelahiran Palembang  6 November 1955 itu mengaku sering membuat disposisi bertuliskan tangan saat menjalankan tugas sebagai Ketua DPR RI. Meski demikian, tulisan tangannya belum mudah dibaca semua orang. "Di kantor, sekretaris yang bisa baca. Jadi sekretaris harus tahu tulisan saya," kata Marzuki sambil tertawa.

Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat ini lantas menceritakan saat mengkritik kinerja Komite Konvensi. Yakni mengenai kriteria calon peserta yang akan mengikuti gelaran tersebut.

Menurut Marzuki, rekam jejak peserta konvensi harus diperhatikan. Baginya, untuk mencari calol pemimpin Indonesia harus mengetahui persoalan antar suku, memahami nilai kebangsaan dan berdiri diatas kepentingan rakyat.

"Dia berlaku diskriminatif atau tidak? Dia terlibat korupsi enggak? Integritasnya harus teruji, harus bersih. Jangan asal menyebut (calon peserta), rusak nih konvensi," tuturnya.

Kritikan itu ternyata didengar Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Marzuki mengaku dipanggil SBY ke Istana Negara. Begitu pula dengan Komite Konvensi. Dalam pertemuan tersebut, SBY mengaku apa yang dilakukan Marzuki sudah benar. "Komite juga menyampaikan terimakasih atas masukannya," tuturnya.

Marzuki mengaku ditunjukkan kriteria peserta konvensi oleh komite. Namun, ia diminta tidak menunjukkannya kepada publik. "Saya ditunjukkan tapi memang tidak dibuka. Kalau dibuka banyak orang yang merasa dirinya memenuhi syarat," imbuhnya.

Sebelum maju, Marzuki lebih dulu menceritakan perihal keikutsertaannya di konvensi kepada istrinya, Asmawati serta dua anaknya M.Fadhiel Alie dan Fadiah Adilah. Dukungan pun meluncur dari istri dan anak-anaknya.

Cuma, istri Marzuki meminta satu syarat. "Istri saya cuma bilang yang mana yang baik ya jalanin. Cuma satu permintaannya sederhana saja, mau apa saja asal ada harta dibagiin, mau jadi apa kerjakan asal tidak nambah istri. Enggak masalah hanya tinggal baju di badan asal enggak nambah istri," kata Marzuki sambil tertawa menirukan istrinya.

Meski diakuinya godaan itu banyak. Namun, Marzuki tetap berpegang teguh terhadap kesetiannya. "Pokoknya istri saya cuma satu," tuturnya. (Sumber: Tribunnews.com)