SENTANI - BERITA MALUKU. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah Kabupaten Jayapura, Papua dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan buku dan prasarana penunjang lainnya, kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Alpius Toam, ST.MMT.
"Sebenarnya ada banyak sekolah yang ingin menerapkan kurikulum 2013, namun kami minta mereka melakukannya bertahap sesuai kesiapan sekolah masing-masing ," ujarnya.
Menurutnya, pembatasan itu mengacu pada instruksi menteri pendidikan, yang mana mengatur mengenai penerapan kurikulum 2013.
"Pembatasan pelaksanaan kurikulum ini dilakukan mengingat jumlah buku yang tersedia sangat terbatas dan juga sosialisasi yang dilakukan berkaitan penerapan kurikulum juga terbatas sehingga yang terpilih dari Kabupaten Jayapura hanya sepuluh sekolah," urainya.
Ia menuturkan dari sepuluh sekolah, untuk tingkat SMA ada dua sekolah, tingkat SMP empat sekolah dan tingkat SD empat sekolah. Dimana penerapan kurikulum 2013 sejak dilaunching selalu ditentang sejumlah pihak dengan berbagai argumentasi.
"Namun perlu dipahami bahwa kurikulum 2013 harus diterapkan pada tahun 2013, apapun alasannya," tegasnya.
Ia menjelaskan meskipun mendapat tantangan, pihaknya tetap akan menjalankan penerapan kurikulum di sepuluh sekolah yang telah terpilih sampai menunjukan hasil positifnya.
Pasalnya, pihaknya optimis bahwa lewat penerapan kurikulum ini akan mendorong semangat belajar serta meningkatkan prestasi siswa dan siswi di Kabupaten Jayapura.
"Kata kunci penerapan kurikulum 2013 adalah terbatas dan bertahap, artinya walaupun hanya terbatas pada sebagian sekolah namun penerapannya akan bertahap," tandasnya.
Ia menambahkan diharapkan bagi sejumlah sekolah yang berkeinginan untuk menerapkan kurikulum 2013 selain sepuluh sekolah yang telah ditunjuk, agar bersabar karena penerapannya tidak hanya terbatas pada sepuluh sekolah tersebut, namun akan dilakukan secara bertahap pada sekolah-sekolah lainnya.
"Setelah kurikulum 2013 dilaunching beberapa waktu lalu, kini 10 sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA dalam proses belajar mengajarnya sudah menerapkan penggunaan kurikulum tersebut," ujarnya. (ant/bm 10)
"Sebenarnya ada banyak sekolah yang ingin menerapkan kurikulum 2013, namun kami minta mereka melakukannya bertahap sesuai kesiapan sekolah masing-masing ," ujarnya.
Menurutnya, pembatasan itu mengacu pada instruksi menteri pendidikan, yang mana mengatur mengenai penerapan kurikulum 2013.
"Pembatasan pelaksanaan kurikulum ini dilakukan mengingat jumlah buku yang tersedia sangat terbatas dan juga sosialisasi yang dilakukan berkaitan penerapan kurikulum juga terbatas sehingga yang terpilih dari Kabupaten Jayapura hanya sepuluh sekolah," urainya.
Ia menuturkan dari sepuluh sekolah, untuk tingkat SMA ada dua sekolah, tingkat SMP empat sekolah dan tingkat SD empat sekolah. Dimana penerapan kurikulum 2013 sejak dilaunching selalu ditentang sejumlah pihak dengan berbagai argumentasi.
"Namun perlu dipahami bahwa kurikulum 2013 harus diterapkan pada tahun 2013, apapun alasannya," tegasnya.
Ia menjelaskan meskipun mendapat tantangan, pihaknya tetap akan menjalankan penerapan kurikulum di sepuluh sekolah yang telah terpilih sampai menunjukan hasil positifnya.
Pasalnya, pihaknya optimis bahwa lewat penerapan kurikulum ini akan mendorong semangat belajar serta meningkatkan prestasi siswa dan siswi di Kabupaten Jayapura.
"Kata kunci penerapan kurikulum 2013 adalah terbatas dan bertahap, artinya walaupun hanya terbatas pada sebagian sekolah namun penerapannya akan bertahap," tandasnya.
Ia menambahkan diharapkan bagi sejumlah sekolah yang berkeinginan untuk menerapkan kurikulum 2013 selain sepuluh sekolah yang telah ditunjuk, agar bersabar karena penerapannya tidak hanya terbatas pada sepuluh sekolah tersebut, namun akan dilakukan secara bertahap pada sekolah-sekolah lainnya.
"Setelah kurikulum 2013 dilaunching beberapa waktu lalu, kini 10 sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA dalam proses belajar mengajarnya sudah menerapkan penggunaan kurikulum tersebut," ujarnya. (ant/bm 10)