JAKARTA - Partai Golkar membantah salah satu kadernya Yorrys Raweyai melakukan perlawanan terhadap pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden.
Yorrys dalam pernyataannya mengatakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sebagai ajang evaluasi Ical.
"Yorrys ditanya waktu itu tidak ada (evaluasi)," kata Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Setya mengaku telah memanggil Yoris terkait pernyataannya tersebut. Anggota Komisi I itu, kata Setya, malah mendukung pencapresan Ical pada Pemilu 2014.
"Dia malah mengatakan saat inilah kita bergandengan tangan," ujar Setya.
Untuk membuktikan ucapannya, kata Setya, Yorrys akan memimpin rapat pleno Rapimnas Golkar membicarakan strategi pemenangan Ical. "Engga benar semuanya (evaluasi Ical," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan terbuka peluang pencapresan Ical dievaluasi dalam Rapimnas nanti.
"Ada wacana dari senior, kemudian dari tokoh-tokoh Golkar bahwa kita peserta Munas yang lalu itu telah melakukan perseden buru dengan aklamasi penetapan Aburizal sampai 6 tahun. Itu (Pencapresan) bagiamana harus dievaluasi lagi dong, karena melanggar AD/ART. Kita berdosa di situ karena saya peserta. Tapi itu bukan tabu, ada mekanismenya nanti di Rapimnas kalau dibicarakan lagi ke mereka. Wacana itu muncul dari Dewan Pembina," kata Yorrys di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Menurut dia, Rapimnas Golkar nanti momennya sangat penting. "Ada wacana yang muncul, bahwa Rapimnas yang sekarang itu adalah Rapimnas yang terakhir dan ini sangat strategis untuk kita mencapai dua kemenangan Pileg dan Pilpres," kata dia.
Dia menegaskan evaluasi pencapresan Ical di Rapimnas memang berkembang saat ini di Golkar. "Seperti suatu hari ada wacana bahwa ini calon-calon ketua umum ini hak mereka. Kalau anda saya, saya belum mampu. Kalau saya punya kemampuan, pasti saya maju juga, sebagai kader senior," kata dia. (Sumber: Tunnews.com)
Yorrys dalam pernyataannya mengatakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sebagai ajang evaluasi Ical.
"Yorrys ditanya waktu itu tidak ada (evaluasi)," kata Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Setya mengaku telah memanggil Yoris terkait pernyataannya tersebut. Anggota Komisi I itu, kata Setya, malah mendukung pencapresan Ical pada Pemilu 2014.
"Dia malah mengatakan saat inilah kita bergandengan tangan," ujar Setya.
Untuk membuktikan ucapannya, kata Setya, Yorrys akan memimpin rapat pleno Rapimnas Golkar membicarakan strategi pemenangan Ical. "Engga benar semuanya (evaluasi Ical," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan terbuka peluang pencapresan Ical dievaluasi dalam Rapimnas nanti.
"Ada wacana dari senior, kemudian dari tokoh-tokoh Golkar bahwa kita peserta Munas yang lalu itu telah melakukan perseden buru dengan aklamasi penetapan Aburizal sampai 6 tahun. Itu (Pencapresan) bagiamana harus dievaluasi lagi dong, karena melanggar AD/ART. Kita berdosa di situ karena saya peserta. Tapi itu bukan tabu, ada mekanismenya nanti di Rapimnas kalau dibicarakan lagi ke mereka. Wacana itu muncul dari Dewan Pembina," kata Yorrys di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Menurut dia, Rapimnas Golkar nanti momennya sangat penting. "Ada wacana yang muncul, bahwa Rapimnas yang sekarang itu adalah Rapimnas yang terakhir dan ini sangat strategis untuk kita mencapai dua kemenangan Pileg dan Pilpres," kata dia.
Dia menegaskan evaluasi pencapresan Ical di Rapimnas memang berkembang saat ini di Golkar. "Seperti suatu hari ada wacana bahwa ini calon-calon ketua umum ini hak mereka. Kalau anda saya, saya belum mampu. Kalau saya punya kemampuan, pasti saya maju juga, sebagai kader senior," kata dia. (Sumber: Tunnews.com)