Milan - Inter Milan berada di penghujung kesepakatan dengan pebisnis Erick Thohir dan masih akan melihat konglomerat Indonesia itu mengambilalih mayoritas saham raksasa Serie A, demikian dilaporkan pada kamis.
Thohir telah dikait-kaitkan dengan pengambilalihan klub Italia terssebut sejak musim lalu, dimana Inter mengakhiri musim dengan mengecewakan setelah berada di peringkat sembilan klasemen, atau gagal masuk babak kualifikasi kompetisi Eropa.
Presiden Inter Massimo Moratti dan Thohir telah bertemu sebanyak dua kali, pada Mei dan Juni, tahun ini tetapi gagal mencapai kesepakatan.
Namun laporan surat kabar La Gazzetta dello Sport pada Kamis menyebutkan bahwa kedua orang itu telah saling bertemu di Paris minggu ini dan membuat "kemajuan yang signifikan" menuju penandatanganan kesepakatan dimana Thohir akan mengambilalih 70 perseh saham Inter.
Tetapi baik Moratti, yang mencari peruntungan di industri minyak, atau pun Thohir tidak memberikan konfirmasinya dalam laporan tersebut.
Inter, klub Italia terakhir yang menjuarai Liga Champions, pada 2010 ketika mereka memenangi "treble" dibawah asuhan Jose Mourinho, dilaporkan semakin putus asa setelah terus menjauh di San Siro dari rival sekotanya AC Milan.
Namun demikian Morati juga menginginkan agar klub mendapat keuntungan dari pasar yang luas di Asia sebagaimana raksasa-raksasa Liga Premier Inggris seperti Manchester United telah mengeksploitasi.
Moratti menyatakan kepada media massa bulan lalu bahwa dirinya masih tertarik untuk berinvestasi dan akan membantu mempromosikan klub ke seluruh dunia.
"Sebagai klub, Inter membutuhkan perluasan dan menembus pasar yang baru. Dan bersama Erick (dalam jajaran eksekutif) semua itu menjadi sangat mungkin," ujar Moratti sebagaimana dikutip pada tanggal 3 Agustus.
Laporan Gazzetta pada Kamis menyebutkan bahwa Indonesia, yang penduduknya mayoritas beragama Islam, memiliki 11 juta penggemar Inter.
Gazzetta mengutip sumber yang dekat dengan Thohir, menyatakan pada minggu ini: "Erick sangat bersemangat." (ant / bm 10)
Thohir telah dikait-kaitkan dengan pengambilalihan klub Italia terssebut sejak musim lalu, dimana Inter mengakhiri musim dengan mengecewakan setelah berada di peringkat sembilan klasemen, atau gagal masuk babak kualifikasi kompetisi Eropa.
Presiden Inter Massimo Moratti dan Thohir telah bertemu sebanyak dua kali, pada Mei dan Juni, tahun ini tetapi gagal mencapai kesepakatan.
Namun laporan surat kabar La Gazzetta dello Sport pada Kamis menyebutkan bahwa kedua orang itu telah saling bertemu di Paris minggu ini dan membuat "kemajuan yang signifikan" menuju penandatanganan kesepakatan dimana Thohir akan mengambilalih 70 perseh saham Inter.
Tetapi baik Moratti, yang mencari peruntungan di industri minyak, atau pun Thohir tidak memberikan konfirmasinya dalam laporan tersebut.
Inter, klub Italia terakhir yang menjuarai Liga Champions, pada 2010 ketika mereka memenangi "treble" dibawah asuhan Jose Mourinho, dilaporkan semakin putus asa setelah terus menjauh di San Siro dari rival sekotanya AC Milan.
Namun demikian Morati juga menginginkan agar klub mendapat keuntungan dari pasar yang luas di Asia sebagaimana raksasa-raksasa Liga Premier Inggris seperti Manchester United telah mengeksploitasi.
Moratti menyatakan kepada media massa bulan lalu bahwa dirinya masih tertarik untuk berinvestasi dan akan membantu mempromosikan klub ke seluruh dunia.
"Sebagai klub, Inter membutuhkan perluasan dan menembus pasar yang baru. Dan bersama Erick (dalam jajaran eksekutif) semua itu menjadi sangat mungkin," ujar Moratti sebagaimana dikutip pada tanggal 3 Agustus.
Laporan Gazzetta pada Kamis menyebutkan bahwa Indonesia, yang penduduknya mayoritas beragama Islam, memiliki 11 juta penggemar Inter.
Gazzetta mengutip sumber yang dekat dengan Thohir, menyatakan pada minggu ini: "Erick sangat bersemangat." (ant / bm 10)