Washington – Penembakan di kantor Administrasi AL Amerika memberikan gelombang kejutan yang luar biasa bagi Washington. Ditambah lagi, jarak antara lokasi penembakan dan Gedung Putih hanyalah 4,8 kilometer.
Dilansir laman Reuters, Rabu, 18 September 2013, Pentagon akan meninjau keamanan instalasi militer Amerika di seluruh dunia. Dan, Gedung Putih berjanji untuk meninjau standar bagi kontraktor yang bekerja pada pemerintah federal.
Sebuah laporan Departemen Inspektur Jenderal Pertahanan yang diterbitkan pada Selasa, 17 September 2013, menyebutkan sebanyak 52 kejahatan dimungkinkan bisa terjadi di fasilitas AL Amerika akibat pemotongan anggaran. Pemotongan anggaran ini membuat pemeriksaan keamanan menjadi begitu lemah.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, kantor Administrasi AL masih ditutup untuk kepentingan penyelidikan. Polisi militer masih ditempatkan di empat pintu masuk guna memeriksa setiap karyawan yang datang untuk mengambil mobil yang sebelumnya masih ditinggal di dalam gedung.
Kepada Reuters, seorang warga sipil yang bekerja di kantor ini menuturkan, »Saya tidak pernah merasa tidak aman di tempat ini.” Namun, apa yang dilakukan Aaron Alexis pada Senin kemarin membuat kantor ini begitu mengerikan. (Sumber: Tempo.co)
Dilansir laman Reuters, Rabu, 18 September 2013, Pentagon akan meninjau keamanan instalasi militer Amerika di seluruh dunia. Dan, Gedung Putih berjanji untuk meninjau standar bagi kontraktor yang bekerja pada pemerintah federal.
Sebuah laporan Departemen Inspektur Jenderal Pertahanan yang diterbitkan pada Selasa, 17 September 2013, menyebutkan sebanyak 52 kejahatan dimungkinkan bisa terjadi di fasilitas AL Amerika akibat pemotongan anggaran. Pemotongan anggaran ini membuat pemeriksaan keamanan menjadi begitu lemah.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, kantor Administrasi AL masih ditutup untuk kepentingan penyelidikan. Polisi militer masih ditempatkan di empat pintu masuk guna memeriksa setiap karyawan yang datang untuk mengambil mobil yang sebelumnya masih ditinggal di dalam gedung.
Kepada Reuters, seorang warga sipil yang bekerja di kantor ini menuturkan, »Saya tidak pernah merasa tidak aman di tempat ini.” Namun, apa yang dilakukan Aaron Alexis pada Senin kemarin membuat kantor ini begitu mengerikan. (Sumber: Tempo.co)
