JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo mengatakan aksi bom berdaya ledak kecil dan mencederai tiga orang terjadi di Vihara Ekayana, Jakarta Barat Minggu (4/8/2013), jelas hanya ingin memberi pesan.
Menurutnya, kelompok pelaku ingin mengekspresikan keprihatinan mereka atas tragedi kemanusiaan yang dialami etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
"Kendati tidak menelan korban jiwa manusia dan juga tidak menghancurkan bangunan vihara, ledakan bom di rumah ibadah harus dikutuk karena merusak citra negara dan menimbulkan rasa takut masyarakat, khususnya umat Budha, tegas dia kepada Tribunnews.com, Selasa (6/8/2013).
"Saya yakin, semua orang di Indonesia pasti prihatin atas tragedi Rohingya. Namun, meledakkan bom di Vihara Ekayana di Duri Kepa, Jakarta Barat, bukanlah solusi. Ledakan bom itu sekali tidak menyelesaikan masalah," tambahnya.
Lebih lanjut dia katakan, cara paling bijak membantu etnis Rohingya adalah memperkuat langkah-langkah yang telah ditempuh Ketua PMI Jusuf Kalla, melalui diplomasi dan bantuan kemanusiaan. Artinya, dibanding sekadar memberi pesan lewat ledakan bom, akan jauh lebih produktif jika menggalang kekuatan seluruh komponen umat beragama di Indonesia untuk membantu etnis Rohingya.
Kata dia pula, selain mencari dan menangkap pelaku ledakan bom di Vihara Ekayana, diimbau Polri agar segera memulihkan rasa aman umat Budha dan umat beragama lainnya.
"Kasus ledakan bom ini benar-benar merusak citra negara, karena kita sedang menyogsong hari raya Idul Fitri. Merusak rumah ibadah bukan hanya tercela, tetapi telah menodai bulan suci Ramadhan," tegas Politisi Golkar ini. (Sumber: Tribunnews.com)
Menurutnya, kelompok pelaku ingin mengekspresikan keprihatinan mereka atas tragedi kemanusiaan yang dialami etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
"Kendati tidak menelan korban jiwa manusia dan juga tidak menghancurkan bangunan vihara, ledakan bom di rumah ibadah harus dikutuk karena merusak citra negara dan menimbulkan rasa takut masyarakat, khususnya umat Budha, tegas dia kepada Tribunnews.com, Selasa (6/8/2013).
"Saya yakin, semua orang di Indonesia pasti prihatin atas tragedi Rohingya. Namun, meledakkan bom di Vihara Ekayana di Duri Kepa, Jakarta Barat, bukanlah solusi. Ledakan bom itu sekali tidak menyelesaikan masalah," tambahnya.
Lebih lanjut dia katakan, cara paling bijak membantu etnis Rohingya adalah memperkuat langkah-langkah yang telah ditempuh Ketua PMI Jusuf Kalla, melalui diplomasi dan bantuan kemanusiaan. Artinya, dibanding sekadar memberi pesan lewat ledakan bom, akan jauh lebih produktif jika menggalang kekuatan seluruh komponen umat beragama di Indonesia untuk membantu etnis Rohingya.
Kata dia pula, selain mencari dan menangkap pelaku ledakan bom di Vihara Ekayana, diimbau Polri agar segera memulihkan rasa aman umat Budha dan umat beragama lainnya.
"Kasus ledakan bom ini benar-benar merusak citra negara, karena kita sedang menyogsong hari raya Idul Fitri. Merusak rumah ibadah bukan hanya tercela, tetapi telah menodai bulan suci Ramadhan," tegas Politisi Golkar ini. (Sumber: Tribunnews.com)