Jakarta - Sosiolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Musni Umar berkomentar soal penyiraman teh kepada Tamrin Amal Tomagola oleh Juru Bicara FPI Munarman. Sebagai sesama Sosiolog, Musni mengaku kecewa kepada Munarman. Menurutnya hal tersebut adalah hal yang patut disesalkan karena bisa ditiru oleh orang lain.
"Dalam perdebatan di hadapan publik, seharusnya menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan gesekan fisik," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/6).
Menurut Musni, Munarman seharusnya bisa menahan emosi dan mengendalikan diri. Karena memperlihatkan apalagi menyiramkan air ke wajah lawan dialog adalah perbuatan yang tidak menyenangkan, apalagi perbuatan tersebut dilakukan di depan publik.
"Jangan merasa lebih hebatlah dari lawan dialog," ujar Musni.
Terkait masalah ini, Musni berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali. "Semoga ini bisa jadi pelajaran untuk Munarman, tragedi yang sebaiknya jadi yang pertama dan yang terakhir saja," imbuhnya.
Sebelumnya, acara diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan tvOne pagi tadi diwarnai perselisihan antar-nara sumber. Dalam diskusi dengan tema pembatasan jam operasi tempat hiburan malam, Munarman menyiram Thamrin dengan secangkir teh.
"Saya lihat dia (Thamrin) pagi-pagi belum minum teh, haus, ya kita kasih minum. Karena jauh, ya jadinya begitu," kata Munarman dengan santai saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/6).
Munarman mengaku kesal dengan Thamrin karena sosiolog itu memotong-motong pembicaraannya. "Orang lagi ngomong juga ditunjuk-tunjuk, enggak sopan," tegas mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini. (Sumber: Merdeka.com)
"Dalam perdebatan di hadapan publik, seharusnya menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan gesekan fisik," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/6).
Menurut Musni, Munarman seharusnya bisa menahan emosi dan mengendalikan diri. Karena memperlihatkan apalagi menyiramkan air ke wajah lawan dialog adalah perbuatan yang tidak menyenangkan, apalagi perbuatan tersebut dilakukan di depan publik.
"Jangan merasa lebih hebatlah dari lawan dialog," ujar Musni.
Terkait masalah ini, Musni berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali. "Semoga ini bisa jadi pelajaran untuk Munarman, tragedi yang sebaiknya jadi yang pertama dan yang terakhir saja," imbuhnya.
Sebelumnya, acara diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan tvOne pagi tadi diwarnai perselisihan antar-nara sumber. Dalam diskusi dengan tema pembatasan jam operasi tempat hiburan malam, Munarman menyiram Thamrin dengan secangkir teh.
"Saya lihat dia (Thamrin) pagi-pagi belum minum teh, haus, ya kita kasih minum. Karena jauh, ya jadinya begitu," kata Munarman dengan santai saat dihubungi merdeka.com, Jumat (28/6).
Munarman mengaku kesal dengan Thamrin karena sosiolog itu memotong-motong pembicaraannya. "Orang lagi ngomong juga ditunjuk-tunjuk, enggak sopan," tegas mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini. (Sumber: Merdeka.com)