Random Posts

header ads

Peletakan Batu Penjuru Pembangunan Gereja Bethania

Kalau Bukan Tuhan Yang Membangun Maka Sia-Sialah Orang Yang Membangunnya

AMBON – MALUKU. Peletakan batu penjuru pembangunan gedung Gereja Bethania Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Bethania Klasis Kota Ambon, Minggu (25/3), dilakukan oleh Ketua Sinode GPM, Pdt. Dr. J. Ruhulessin, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Roos Far-Far, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Ketua Klasis Kota Ambon, Pdt. I.H. Hetarie, Wakil Ketua Majelis Jemaat Bethania, Merry Mail,  Ketua Panitia Pembangunan gereja Bethania, Ibu Senda Titaley, bertempat di gedung gereja Bethania,jl. Ahmat Yani, Batu Meja Ambon, dihadiri SKPD di jajaran Pemerintahan Maluku dan Kota Ambon, undangan serta ratusan jemaat GPM Bethania.

Acara peletakan batu penjuru tersebut dilakukan dalam sebuah ritual ibadah yang dipimpin Pdt. I.W.J. Hendriks. Dalam hotbahnya, Pdt. I.W.J. Hendriks mengatakan bahwa dalam kaitan dengan pembangunan gereja Bethania kita harus lebih mengandalkan Tuhan, karena kalau bukan Tuhan yang membangun maka sia-sialah orang yang membangunnya.

Selain itu Gubernur Maluku, Karel A Ralahalau, dalam sambutannya yang dibacakan Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Roos Far-Far, mengatakan bahwa dalam setiap acara peletakan bantu penjuru atau batu pengalasan pembangunan rumah ibadah ada dua makna yang penting yang selalu menjadi momentum kebangkitan kehidupan bergereja, yakni yang pertama sebagai titik awal membangun persekutuan yang lebih dekat dengan Tuhan secara pribadi dan persekutuan dalam akta rumah Tuhan yang kudus, dan kedua menjadi wahana untuk membangun relasi yang lebih harmonis, serasi dan indah dalam semangat untuk berbagi cinta kasih dengan sesama manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Gubernur menegaskan bahwa gedung gereja harus dipahami sebagai wadah bagi orang percaya, untuk melakukan aktifitas pembebasan dan terpanggil untuk mewartakan injil kerajaan Allah secara nyata dan injil yang membawa sukacita sebagai pembebasan, kesejahteraan, kemakmuran, kebenaran, keadilan dan keharmonisan dalam kehidupan manusia, oleh karenanya pembangunan gereja Bethania yang baru kata Gubernur, menjadi lompatan yang berarti dalam pergumulan umat Tuhan untuk tetap eksis dalam panggilan pelayanan yang terus bertumbuh dari waktu ke waktu.

“itulah sebabnya apa yang dilakukan ini membuktikan kepada dunia bahwa begitu besarnya kerinduan, tekat dan semangat Jemaat GPM Bethania memiliki gedung gereja baru yang representative,” kata Gubernur.

Sementara Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, mengatakan bahwa dalam membangun sebuah Gereja kita harus lebih mengandalkan Tuhan, sebab Tuhanlah yang membangun gereja ini untuk kita.

Gereja semakin ditantang untuk mengambil peranan yang lebih besar lagi dalam rangka membantu  menyelesaikan persoalan jemaat yang sementara dihadapi jemaat akibat dari sebuah proses kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sangat berdampak bagi kehidupan sosial. “Karena itu saya harapkan agar pembangunan rumah ibadah yang representative merupakan solusi yang terbaik dalam rangka pembinaan jemaat sehingga mengurangi dampak sosial yang terjadi di masyarakat,” kata Walikota.

Sementara Ketua Sinode GPM, Pdt. Dr. J. Ruhulessin, dalam sambutannya juga mengatakan bahwa membangun gereja harus ada rasa saling percaya, rasa saling menopang, dan rasa saling berbagi untuk kemuliaan nama Tuhan.

Dalam laporan Ketua Panitia pembangunan Gereja Bethania, bahwa keberadaan gedung Gereja Bethania sebagai tempat pergumulan umat sudah tidak mampu lagi menampung dinamika pelayanan. Selain itu kondisi struktur bangunan yang sudah termakan usia sehingga melalui Persidangan Jemaat sebagai jenjang tertinggi dalam organisasi bergereja tingkat berjemaat diputuskan untuk pengadaan gereja yang representative guna dapat menampung semua aktifitas umat. Hal  itulah yang menjadi dasar pikiran serta alasan dilakukannya pembangunan baru gedung gereja Bethania.

Gedung Gereja yang akan dibangun tersebut memiliki panjang bangunan gedung yakni 27,8 meter dan lebar 13,5 meter berlantai II. Sementara biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gereja Bethania sebesar Rp. 3.857.891.000. Dana yang baru terkumpul untuk pembangunan gedung gereja Bethania sebesar, Rp 1, 2 Milyar. (bm 10)

Posting Komentar

0 Komentar