MANAJER Arsenal Arsene Wenger yakin, gol penyama kedudukan Everton dalam laga tadi malam (8/12) yang berakhir 1-1 di Emirates Stadium, seharusnya tidak sah karena Romelu Lukaku melakukan pelanggaran.
Mesut Ozil membawa Arsenal unggul lebih dulu, namun keunggulan The Gunners sirna saat pemain pinjaman the Toffees asal Barcelona, Gerard Deulofeu, melepaskan tendangan geledek ke gawang tuan rumah.
Wenger kecewa dengan gol penyeimbang Everton itu, mengklaim terjadi pelanggaran dan offside dalam proses terjadinya gol. Ia pun yakin tim tamu tak dihukum sebagaimana mestinya.
"Saya pikir itu offside dan ia [Lukaku] melakukan pelanggaran saat terjadi gol, namun wasit tidak memberikannya," ujar Wenger.
"Koscielny seharusnya mampu menghadang umpan silang itu, menyundulnya, namun ia tak bisa karena tendangan salto Lukaku, namun itu bukan berarti kami harus kebobolan setelahnya. Bagaimanapoun, Anda tetap harus memberi penghormatan pada Deulofeu, ia mencetak gol dengan bagus."
"Saya hanya merasa, saat kami keluar dari tekanan dan mulai mengoper bola, mereka menghentikan kami setiap saat dengan pelanggaran," pungkas The Professor. (Sumber: Klikdokter.com)
Mesut Ozil membawa Arsenal unggul lebih dulu, namun keunggulan The Gunners sirna saat pemain pinjaman the Toffees asal Barcelona, Gerard Deulofeu, melepaskan tendangan geledek ke gawang tuan rumah.
Wenger kecewa dengan gol penyeimbang Everton itu, mengklaim terjadi pelanggaran dan offside dalam proses terjadinya gol. Ia pun yakin tim tamu tak dihukum sebagaimana mestinya.
"Saya pikir itu offside dan ia [Lukaku] melakukan pelanggaran saat terjadi gol, namun wasit tidak memberikannya," ujar Wenger.
"Koscielny seharusnya mampu menghadang umpan silang itu, menyundulnya, namun ia tak bisa karena tendangan salto Lukaku, namun itu bukan berarti kami harus kebobolan setelahnya. Bagaimanapoun, Anda tetap harus memberi penghormatan pada Deulofeu, ia mencetak gol dengan bagus."
"Saya hanya merasa, saat kami keluar dari tekanan dan mulai mengoper bola, mereka menghentikan kami setiap saat dengan pelanggaran," pungkas The Professor. (Sumber: Klikdokter.com)