Random Posts

header ads

UMKM MAsih Menjadi Andalan Perekonomian Maluku

Ambon - Berita Maluku. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih menjadi andalan dalam mendorong perekonomian di Maluku, kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Ocky Ganesia.

"Unit usaha yang tergolong dalam skala usaha ini merupakan mayoritas unit usaha di Maluku dan jumlahnya sangat banyak dan tersebar di berbagai sektor ekonomi," katanya di Ambon, Selasa.

Sektor tersebut mulai dari sektor perdagangan, pertanian, perikanan, perindustrian dan lain-lain, sehingga eksistensi UMKM mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Hal ini menurutnya, mengindikasikan bahwa UMKM mampu mengatasi persoalan mendasar dalam perekonomian Maluku, yakni pengangguran dan kemiskinan.

Oleh karena itu pengembangan sektor UMKM perlu mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, legislatif, pelaku usaha, perguruan tinggi termasuk perbankan.

Pekerjaan rumah yang harus dituntaskan adalah bagaimana meningkatkan nilai tambah sektor ini secara optimal, dengan demikian akan mampu memberikan daya ungkit yang lebih besar dalam memajukan perekonomian di Maluku.

Ocky mengatakan, dari aspek pembiayaan perbankan memainkan peran penting untuk menyalurkan kredit dan bukan hanya kepada UMKM yang bergerak di sektor perdagangan semata namun juga membiayai UMKM di sektor industri pengolahan termasuk di sektor pertanian serta kelautan dan perikanan.

"Bank Indonesia senantiasa mendorong basis UMKM yang telah feasible menjadi bankable," ujarnya.

Dampaknya, jumlah UMKM yang memiliki askes kepada perbankan menjadi semakin banyak, lanjutnya.

Dikatakan, proses intermediasi perbankan terhadap sektor ini akan terus ditingkatkan agar sumber daya keuangan yang tersedia di perbankan dapat dimanfaatkan para pengusaha UMKM dengan optimal.

Dalam hal ini Bank Indonesia akan tetap konsisten menjalankan berbagai program bantuan teknis guna mengembangkan UMKM.

Ia menambahkan, program kerja yang dilakukan Bank Indonesia antara lain memberikan pelatihan kepada UMKM, sosialisasi kredit usaha rakyat kepada UMKM calon debitur, membentuk pilot project klaster komoditi beras di Desa Gemba, Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah, dan Waiapo , Kabupaten Buru.

D isamping klaster holtikultura di Waiheru, Kota Ambon, dan juga melakukan kajian pola pembiayaan usaha kecil penangkapan ikan, kajian komoditas, produk dan jasa unggulan (KPJU) mendorong pembentukan infrastruktur penunjang yaitu perusahaan penjamin kredit daerah (PPKD) serta melalui pengembangan konsultan keuangan mitra bank (KKMB). (ant/bm 10)