Timika - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) sejak pekan lalu mendistribusikan bantuan paket bingkisan Natal untuk masyarakat yang bermukim pada 100 kampung di wilayah pedalaman dan pesisir Mimika.
Sekretaris Eksekutif LPMAK, Emanuel Kemong kepada Antara di Timika, Senin mengatakan program pemberian bantuan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat di pedalaman dan pesisir Mimika tersebut merupakan kelanjutan dari program serupa tahun sebelumnya.
Alokasi bantuan bahan kebutuhan pokok setiap kampung sebesar Rp3,5 juta. Bahan kebutuhan pokok yang disalurkan berupa beras, mie instan, gula, kopi, minyak goreng dan lainnya. Distribusi bantuan tersebut menggunakan sejumlah armada baik udara maupun laut. Khusus untuk beras, setiap kampung mendapat bantuan sebanyak 60 sak untuk dibagi-bagikan kepada setiap keluarga.
Untuk distribusi bantuan ke kampung-kampung di wilayah pedalaman yang tidak terjangkau sarana transportasi darat menggunakan helikopter dan pesawat terbang. Sedangkan untuk distribusi bantuan ke kampung-kampung di wilayah pesisir menggunakan perahu motor.
"Dengan adanya penyaluran bantuan bahan kebutuhan pokok ini kami berharap masyarakat di kampung-kampung pedalaman bisa bersuka cita merayakan Natal bersama, meskipun bantuan yang disalurkan sangat terbatas jumlahnya," kata Emanuel.
Emanuel mengatakan penyaluran bantuan terutama ke wilayah pedalaman yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara mengalami sedikit hambatan karena keterbatasan armada.
Pasalnya, sebagian besar armada pesawat terbang berbadan kecil dipakai untuk melaksanakan penerbangan "Christmas Flights" PT Freeport Indonesia ke berbagai wilayah pedalaman Papua.
Sejumlah armada angkutan yang dioperasikan untuk mengangkut bantuan bahan kebutuhan pokok masyarakat di wilayah pedalaman seperti helikopter Penerbangan TNI AD, helikopter Airfast, pesawat Susi Air, dan Trigana Air.
Kampung yang mendapat bantuan bahan kebutuhan pokok dari LPMAK di wilayah pesisir tersebar mulai dari Potowayburu Distrik Mimika Barat hingga Nakai di Distrik Mimika Timur Jauh.
Sedangkan untuk di wilayah pedalaman mulai dari Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Duma, Aroanop, Tsinga, Hoeya, Jila, Bela, hingga Alama. (ant/bm 10)
Sekretaris Eksekutif LPMAK, Emanuel Kemong kepada Antara di Timika, Senin mengatakan program pemberian bantuan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat di pedalaman dan pesisir Mimika tersebut merupakan kelanjutan dari program serupa tahun sebelumnya.
Alokasi bantuan bahan kebutuhan pokok setiap kampung sebesar Rp3,5 juta. Bahan kebutuhan pokok yang disalurkan berupa beras, mie instan, gula, kopi, minyak goreng dan lainnya. Distribusi bantuan tersebut menggunakan sejumlah armada baik udara maupun laut. Khusus untuk beras, setiap kampung mendapat bantuan sebanyak 60 sak untuk dibagi-bagikan kepada setiap keluarga.
Untuk distribusi bantuan ke kampung-kampung di wilayah pedalaman yang tidak terjangkau sarana transportasi darat menggunakan helikopter dan pesawat terbang. Sedangkan untuk distribusi bantuan ke kampung-kampung di wilayah pesisir menggunakan perahu motor.
"Dengan adanya penyaluran bantuan bahan kebutuhan pokok ini kami berharap masyarakat di kampung-kampung pedalaman bisa bersuka cita merayakan Natal bersama, meskipun bantuan yang disalurkan sangat terbatas jumlahnya," kata Emanuel.
Emanuel mengatakan penyaluran bantuan terutama ke wilayah pedalaman yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara mengalami sedikit hambatan karena keterbatasan armada.
Pasalnya, sebagian besar armada pesawat terbang berbadan kecil dipakai untuk melaksanakan penerbangan "Christmas Flights" PT Freeport Indonesia ke berbagai wilayah pedalaman Papua.
Sejumlah armada angkutan yang dioperasikan untuk mengangkut bantuan bahan kebutuhan pokok masyarakat di wilayah pedalaman seperti helikopter Penerbangan TNI AD, helikopter Airfast, pesawat Susi Air, dan Trigana Air.
Kampung yang mendapat bantuan bahan kebutuhan pokok dari LPMAK di wilayah pesisir tersebar mulai dari Potowayburu Distrik Mimika Barat hingga Nakai di Distrik Mimika Timur Jauh.
Sedangkan untuk di wilayah pedalaman mulai dari Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Duma, Aroanop, Tsinga, Hoeya, Jila, Bela, hingga Alama. (ant/bm 10)
