Sentani - TNI Angkatan Udara akan menambah kuota dalam penerimaan tamtama prajurit untuk anak muda Papua, karena potensi mereka yang cukup baik.
Komandan Landasan Udara (Danlanud) Jayapura Kolonel Pnb Oka Prawira kepada Antara di Sentani, Kamis, mengatakan kuota penerimaan TNI AU sangat terbatas.
Namun dengan melihat potensi anak asli Papua, maka pihaknya sudah mengajukan ke pimpinan untuk menambah kuota untuk anak Papua tersebut.
"Sebagian besar lulusan dari Papua bisa bersaing, seperti contoh kemarin ada lulusan asli Sentani dan Serui yang mempunyai prestasi yang cukup tinggi di Akmil Magelang," katanya.
Menurut dia, contoh itu memberikan bukti nyata bahwa pemuda Papua bisa bersaing untuk melaksanakan tugas dalam TNI, khususunya di TNI AU.
Danlanud menuturkan generasi muda Papua sudah memiliki potensi untuk menjadi TNI sebagaimana orang muda di daerah lainnya di Indonesia.
"Karena itu, para orang tua diimbau agar mendorong putra-putrinya berpartisipasi dalam kedinasan TNI," tegasnya.
Ia menambahkan kebetulan saat ini Lanud Jayapura sedang merekrut calon prajurit TNI AU untuk menempati posisi sebagai Paskhas (pasukan khusus) dan juga Polisi Militer (POM).
"Untuk penerimaan kali ini, kami perhatikan antusias dari pemuda masih terbatas, padahal dari atasan kami sudah memberikan instruksi untuk memprioritaskan putra asli Papua dalam penerimaan prajurit," pungkasnya.
Materi seleksi penerimaan calon tamtama AU, di antaranya seleksi tingkat daerah yang dilaksanakan oleh Panda dengan materi pemeriksaan/pengujian yakni pemeriksaan administrasi I (KTP, Ijazah, SKHUN, Akte kelahiran), dan pemeriksaan kesehatan I.
Selanjutnya, pengujian kesamaptaan jasmani dan postur, penelitian personel, pemeriksaan psikologi (Panda tertentu), skrining Pom, pemeriksaan kesehatan II, pemeriksaan administrasi II (Blangko persyaratan dari Panpus), dan sidang pemilihan tingkat daerah.
Hasil dari seleksi tingkat daerah adalah calon tamtama pria yang siap dikirim untuk mengikuti seleksi tingkat pusat dengan jumlah maksimal sesuai alokasi kirim.
Untuk seleksi tingkat pusat dilaksanakan oleh Panpus dengan materi pemeriksaan/pengujian yakni pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan (Kesum dan Keswa), pemeriksaan psikologi, skrining Pom, penelitian personel (Litpers), pengujian kesamaptaan jasmani dan sidang pemilihan tingkat pusat. (ant/bm 10)
Komandan Landasan Udara (Danlanud) Jayapura Kolonel Pnb Oka Prawira kepada Antara di Sentani, Kamis, mengatakan kuota penerimaan TNI AU sangat terbatas.
Namun dengan melihat potensi anak asli Papua, maka pihaknya sudah mengajukan ke pimpinan untuk menambah kuota untuk anak Papua tersebut.
"Sebagian besar lulusan dari Papua bisa bersaing, seperti contoh kemarin ada lulusan asli Sentani dan Serui yang mempunyai prestasi yang cukup tinggi di Akmil Magelang," katanya.
Menurut dia, contoh itu memberikan bukti nyata bahwa pemuda Papua bisa bersaing untuk melaksanakan tugas dalam TNI, khususunya di TNI AU.
Danlanud menuturkan generasi muda Papua sudah memiliki potensi untuk menjadi TNI sebagaimana orang muda di daerah lainnya di Indonesia.
"Karena itu, para orang tua diimbau agar mendorong putra-putrinya berpartisipasi dalam kedinasan TNI," tegasnya.
Ia menambahkan kebetulan saat ini Lanud Jayapura sedang merekrut calon prajurit TNI AU untuk menempati posisi sebagai Paskhas (pasukan khusus) dan juga Polisi Militer (POM).
"Untuk penerimaan kali ini, kami perhatikan antusias dari pemuda masih terbatas, padahal dari atasan kami sudah memberikan instruksi untuk memprioritaskan putra asli Papua dalam penerimaan prajurit," pungkasnya.
Materi seleksi penerimaan calon tamtama AU, di antaranya seleksi tingkat daerah yang dilaksanakan oleh Panda dengan materi pemeriksaan/pengujian yakni pemeriksaan administrasi I (KTP, Ijazah, SKHUN, Akte kelahiran), dan pemeriksaan kesehatan I.
Selanjutnya, pengujian kesamaptaan jasmani dan postur, penelitian personel, pemeriksaan psikologi (Panda tertentu), skrining Pom, pemeriksaan kesehatan II, pemeriksaan administrasi II (Blangko persyaratan dari Panpus), dan sidang pemilihan tingkat daerah.
Hasil dari seleksi tingkat daerah adalah calon tamtama pria yang siap dikirim untuk mengikuti seleksi tingkat pusat dengan jumlah maksimal sesuai alokasi kirim.
Untuk seleksi tingkat pusat dilaksanakan oleh Panpus dengan materi pemeriksaan/pengujian yakni pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan (Kesum dan Keswa), pemeriksaan psikologi, skrining Pom, penelitian personel (Litpers), pengujian kesamaptaan jasmani dan sidang pemilihan tingkat pusat. (ant/bm 10)