Ambon - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengelokasikan Rp1 Miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 untuk menyelesaikan pembangunan terminal transit di desa Passo, kecamatan Baguala.
"Menyelesaikan pembangunan terminal transit kami mengalokasikan anggaran Rp1 Miliar di APBD Kota Ambon tahun 2014," kata Kepala Dinas Perhubungan setempat, Angganoto Ura, Senin.
Menurut dia, terminal transit terkendala pembangunan sejak 2009 sehingga harus diselesaikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Ambon serta akses transportasi antar kabupaten di Maluku.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan telah menunjukan itikad untuk membantu penyelesaian terminal transit passo saat kunjungan Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan ke Ambon pada Maret 2013.
"Pak menteri telah meninjau lokasi terminal Transit dan bersedia membantu anggaran pembangunan sebesar Rp2 Miliar, tetapi dana tersebut belum diserap secara maksimal oleh Pemprov Maluku," katanya.
Angganoto mengatakan, pihaknya tidak bisa mengintervensi pengelolaan anggaran tersebut karena sesuai aturan Pembangunan Terminal Transit adalah tanggungjawab Pemprov Maluku.
"Harapan kami dana tersebut dapat dikelola Pemkot tetapi hal itu tidak memungkinkan karena sesuai aturan untuk pembangunan terminal Type B kuasa anggaran ada di Pemprov, tetapi yang dibutuhkan saat ini adalah keseriusan Pemprov untuk menyelesaikan pembangunan," katanya.
Ia mengakui, pihaknya tidak memiliki kepentingan terkait pengelolaan anggaran pembangunan terminal, tetapi bagaimana upaya agar terminal ini dapat difungsikan untuk kepentingan masyarakat Ambon dan sekitarnya.
"Bagi saya pengelolaan anggaran itu ada di pusat atau di provinsi tidak menjadi masalah yang penting terminal ini dapat selesai dibangun untuk kepentingan masyarakat," tandasnya.
Pembangunan terminal transit telah dilaksanakan sejak 2007 dengan total anggaran sebesar Rp75 miliar.
Anggaran yang telah terealisasi sebesar Rp35 miliar untuk pembangunan tiga tahap, yakni tahap pertama 2007 sebesar Rp7 miliar, tahap dua pada 2008 sebesar Rp12 miliar, dan tahap tiga 2009 sebesar Rp15 miliar.
Sementara pembangunan tahap empat pada 2010 sebesar Rp21 miliar yang akan digunakan untuk penyelesaian Gedung A. Rencana tersebut belum dapat diwujudkan karena Pemkot mengalami defisit anggaran sehingga pembangunannya dihentikan. (ant/bm 10)
"Menyelesaikan pembangunan terminal transit kami mengalokasikan anggaran Rp1 Miliar di APBD Kota Ambon tahun 2014," kata Kepala Dinas Perhubungan setempat, Angganoto Ura, Senin.
Menurut dia, terminal transit terkendala pembangunan sejak 2009 sehingga harus diselesaikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Ambon serta akses transportasi antar kabupaten di Maluku.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan telah menunjukan itikad untuk membantu penyelesaian terminal transit passo saat kunjungan Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan ke Ambon pada Maret 2013.
"Pak menteri telah meninjau lokasi terminal Transit dan bersedia membantu anggaran pembangunan sebesar Rp2 Miliar, tetapi dana tersebut belum diserap secara maksimal oleh Pemprov Maluku," katanya.
Angganoto mengatakan, pihaknya tidak bisa mengintervensi pengelolaan anggaran tersebut karena sesuai aturan Pembangunan Terminal Transit adalah tanggungjawab Pemprov Maluku.
"Harapan kami dana tersebut dapat dikelola Pemkot tetapi hal itu tidak memungkinkan karena sesuai aturan untuk pembangunan terminal Type B kuasa anggaran ada di Pemprov, tetapi yang dibutuhkan saat ini adalah keseriusan Pemprov untuk menyelesaikan pembangunan," katanya.
Ia mengakui, pihaknya tidak memiliki kepentingan terkait pengelolaan anggaran pembangunan terminal, tetapi bagaimana upaya agar terminal ini dapat difungsikan untuk kepentingan masyarakat Ambon dan sekitarnya.
"Bagi saya pengelolaan anggaran itu ada di pusat atau di provinsi tidak menjadi masalah yang penting terminal ini dapat selesai dibangun untuk kepentingan masyarakat," tandasnya.
Pembangunan terminal transit telah dilaksanakan sejak 2007 dengan total anggaran sebesar Rp75 miliar.
Anggaran yang telah terealisasi sebesar Rp35 miliar untuk pembangunan tiga tahap, yakni tahap pertama 2007 sebesar Rp7 miliar, tahap dua pada 2008 sebesar Rp12 miliar, dan tahap tiga 2009 sebesar Rp15 miliar.
Sementara pembangunan tahap empat pada 2010 sebesar Rp21 miliar yang akan digunakan untuk penyelesaian Gedung A. Rencana tersebut belum dapat diwujudkan karena Pemkot mengalami defisit anggaran sehingga pembangunannya dihentikan. (ant/bm 10)