Kota Gaza - Penutupan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan barang ke Jalur Gaza menimbulkan kerugian 230 juta dolar per bulan bagi perekonomian wilayah tersebut, kata seorang pejabat Hamas, Minggu.
"Penutupan terowongan (oleh Mesir) telah menimbulkan kerugian bagi sektor-sektor industri, perdagangan, pertanian, transportasi dan pembangunan" sekitar 230 juta dolar per bulan, kata Hatem Oweida, deputi menteri ekonomi bagi gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Selama bertahun-tahun barang-barang penting diselundupkan dari Mesir ke Gaza melalui terowongan itu dengan melanggar blokade Israel, namun pasukan Mesir belum lama ini menghancurkan banyak terowongan setelah penggulingan Presiden Mohamed Morsi kubu Ikhwanul Muslimin, sekutu Hamas.
Oweida mengatakan, wilayah pesisir Palestina itu bergantung pada terowongan-terowongan itu untuk memenuhi sedikitnya 40 persen kebutuhan pembangunannya dan bahan-bahan mentah.
Tingkat pengangguran akan mencapai 43 persen jika lintasan penyeberangan perbatasan resmi tetap tutup dan terowongan-terowongan dihancurkan, kata Oweida memperingatkan.
Ia menambahkan, "pendapatan publik turun setelah penutupan terowongan-terowongan itu dan pengetatan blokade pada pertengahan kedua 2013", yang akan memukul program-program kerja Hamas.
Israel pertama kali memberlakukan blokade laut, darat dan udara terhadap Jalur Gaza pada 2006 setelah pejuang Palestina di sana menangkap seorang prajurit Israel.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel sejak itu. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon. (ant/bm 10)
"Penutupan terowongan (oleh Mesir) telah menimbulkan kerugian bagi sektor-sektor industri, perdagangan, pertanian, transportasi dan pembangunan" sekitar 230 juta dolar per bulan, kata Hatem Oweida, deputi menteri ekonomi bagi gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Selama bertahun-tahun barang-barang penting diselundupkan dari Mesir ke Gaza melalui terowongan itu dengan melanggar blokade Israel, namun pasukan Mesir belum lama ini menghancurkan banyak terowongan setelah penggulingan Presiden Mohamed Morsi kubu Ikhwanul Muslimin, sekutu Hamas.
Oweida mengatakan, wilayah pesisir Palestina itu bergantung pada terowongan-terowongan itu untuk memenuhi sedikitnya 40 persen kebutuhan pembangunannya dan bahan-bahan mentah.
Tingkat pengangguran akan mencapai 43 persen jika lintasan penyeberangan perbatasan resmi tetap tutup dan terowongan-terowongan dihancurkan, kata Oweida memperingatkan.
Ia menambahkan, "pendapatan publik turun setelah penutupan terowongan-terowongan itu dan pengetatan blokade pada pertengahan kedua 2013", yang akan memukul program-program kerja Hamas.
Israel pertama kali memberlakukan blokade laut, darat dan udara terhadap Jalur Gaza pada 2006 setelah pejuang Palestina di sana menangkap seorang prajurit Israel.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Wilayah pesisir miskin tersebut semakin dibloklade oleh Israel sejak itu. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon. (ant/bm 10)