Random Posts

header ads

Pejabat PBB Mengecam Serangan Terhadap Helikopter PNN di DRC

PBB, New York - Para pejabat PBB, Jumat (18/10), dengan keras mengutuk serangan oleh kelompok M23 terhadap satu kelikopter tanpa senjata milik misi pemelihara perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (DRC), peristiwa kedua dalam kurang dari sepekan.

Pemimpin Misi Stabilisasi PBB di DRC (MONUSCO) Martin Kobler dan utusan khusus PBB untuk Wilayah Danau Raya Afrika Mary Robinson, dalam satu pernyataan, dengan keras mengutuk "serangan baru oleh M23 terhadap helikopter tak bersenjata milik MONUSCO, yang kedua dalam waktu satu pekan".

"Satu helikopter MONUSCO dipastikan ditembak oleh orang-orang bersenjata di dekat Goma di Kivu Utara, saat melakukan kegiatan yang dimandatkan buat Misi tersebut," kata Juru Bicara PBb martin Nesirky dalam taklimat harian di Markas PBB, New York. Tak ada kerusakan pada helikopter itu dan tak ada personel yang cedera, kata Nesirky.

Menurut Nesirky, helikopter tak bersenjata milik MONUSCO yang sedang melakukan misi pengawasan ditembak langsung dari posisi yang dikuasai oleh M23 di Wilayah Rumangabo pekan lalu.

Kobler mengutuk tindakan itu dan mengatakan Misi PBB akan melanjutkan kegiatan yang dimandatkan padanya, termasuk penerbangan helikopter, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.

Kobler dan Mary Robinson saat ini berada di Kampala, Uganda, untuk mengawasi pembicaraan antara Pemerintah Kongo dan M23.

"MONUSCO percaya tak ada yang boleh mengalihkan atau mengganggu hasil yang gemilang dari pembicaraan Kampala," kata Misi tersebut di dalam siaran pers.

M23, yang terdiri atas tentara yang memberontak dari tentara nasional DRC pada April bersama dengan beberapa kelompok lain bersenjata, telah berulangkali bentrok dengan pasukan nasional DRC. (ant/bm 10)