Random Posts

header ads

Pakistan Desak, AS Hentikan Serangan Pesawat Tanpa Awak

Washington - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Selasa, mendesak Amerika Serikat agar menghentikan serangan pesawat tanpa awak, sementara Amnesty International memperingatkan serangan yang membunuh warga sipil itu dapat merupakan kejahatan perang.

Sharif, yang dijadwalkan bertemu Presiden Barack Obama, Rabu waktu setempat, menyerukan peningkatan hubungan dengan Amerika Serikat dan menawarkan bantuan Pakistan kepada Afghanistan ketika pasukan AS ditarik tahun depan.

Tetapi Sharif mengatakan bahwa serangan-serangan pesawat tanpa awak --yang menerobos jauh ke dalam pangkalan-pangkalan gerilyawan di daerah-daerah suku Pakistan-- merupakan satu "gangguan besar" dalam hubungan itu.

"Saya, karena itu menegaskan perlunya dihentikan serangan-serangan pesawat tanpa awak itu," kata Sharif dalam ceramahnya di Institute of Peace.

Sharif mengatakan partai-partai politik Pakistan yakin bahwa serangan-serangan pesawat itu melanggar integritas wilayah negara Pakistan serta "usaha-usaha kami untuk memerangi kelompok garis keras".

Dalam satu laporan baru, Amnesty International mencatat kasus-kasus di mana kelompok swadaya masyarakat itu mengatakan para warga sipil dibunuh secara terang-terangan, termasuk seorang nenek yang berusia 68 tahun ketika ia sedang memetik sayuran.

Kelompok hak asasi manusia itu mengatakan pihak berwenang Pakistan kendatipun menggerutu terhadap serangan pesawat itu... secara diam-diam mendukung.

"Kami cemas bahwa pihak berwenang Pakistan, atau aspek-aspek institusi-institusi, juga mungkin membantu AS melakukan serangan-serangan pesawat itu yang mungkin meelanggar hak asasi manusia," kata periset Mustafa Qadri dalam satu jumpa wartawan di Washington.

Saat menghadapi kecemasan itu, pemerintah Obama mengurangi tetapi tidak menghentikan serangan-serangan pesawat itu, yang para pejabat bela bahwa itu adalah satu-satunya jalan untuk melumpuhkan gerilyawan yang punya hubungan dengan Al Qaida.

Juru bicara Gedung Putih Jay Garney mengatakan bahwa AS melakukan "tindakan luar biasa itu" dan "melilih aksi itu untuk menghindarkan korban jiwa sekecil mungkin".

Sharif hanya berbicara singkat mengenai serangan pesawat itu dalam pidato publik pertamanya di Washington dan berikrar bekerja sama menyangkut Afghanistan --yang dianggap sebagai topik utama yang Obama ingin sampaikan pada pertemuan Rabu.

Para pejabat AS menginginkan akses bagi pemindahan peralatan itu tahun depan tetapi juga yakin bahwa Pakistan --pendukung utama pemerintah Taliban sebelum serangan di AS pada 11 September 2001-- dapat memainkan satu peran penting dalam perundingan perdamaian di Afghanistan.

Pemimpin Pakistan itu mengatakan bahwa negaranya mendukung satu Afghanistan "yang damai, stabil dan bersatu".

Sharif mengatakan ia memberikan jaminan kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai "bahwa kami tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan".

Sharif juga mengemukakan kepada hadirin bahwa Pakistan ingin menyelesaikan semua masalah secara damai dengan India. Kedua negara itu terlibat tiga kali perang sejak merdeka dari Inggris tahun 1947.

"Saya ingin menjamin bahwa Pakistan ingin hidup damai dengan tetangganya," katanya.

"Kashmir adalah satu masalah sangat sulit dan sangat sulit untuk diselesaikan tetapi saya kira, dengan melakukan perundingan, kami akan dapat mencari jalan untuk menyelesaikan itu," katanya.

"Karena wilayah itu adalah satu titik api tidak hanya di kawasan itu tetapi juga seluruh dunia," katanya mengenai Kashmir.

Sharif menyesalkan kegagalan beberapa kali bagi rekonsiliasi. Ia bulan lalu bertemu dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh, yang menuntut dihentikan aksi kekerasan di perbatasan Kashmir yang disengketakan serta aksi kelompok garis keras yag berpangkalan di Pakistan yang terlibat serangan Mumbai tahun 2008.

Sharif, yang berkuasa kembali Mei, mengatakan ia ingin satu landasan yang ditetapkan tahun 1999 ketika ia menyambut PM Atal Bihari Vajpayee (waktu itu) di Pakistan.

Usaha perdamaian itu ambruk dalam beberapa bulan ketika pasukan yang didukung Pakistan memasuki wilayah Kashmir India, Sharif salahkan pada panglima militer Pervez Musharraf, yang kemudian menggulingkannya sebagai perdana menteri melalui satu kudeta. (ant/bm 10)