Moskow - Sebanyak tujuh orang tewas dan puluhan orang lagi cedera pada Senin (21/10), ketika seorang perempuan penyerang bunuh diri meledakkan dirinya di satu bus di Kota Volgograd, Rusia Selatan, kata pihak berwenang.
"Menurut laporan awal, Warga Dagestan Naida Asiyalova (30) meledakkan dirinya," kata Juru Bicara Komite Penyelidik Rusia Vladimir Markin kepada wartawan.
"Perempuan ini naik bus di satu perhentian bus dan bom meledak hampir berbarengan dengan perempuan ini naik ke bus," kata Markin. Ia juga mengatakan keterangan tersebut dikonfirmasi oleh seorang penyintas ledakan itu.
Enam penumpang, dan pembom bunuh diri tersebut tewas. Tiga-pulu-tiga orang, termasuk seorang anak kecil, telah diberi pengobatan medis, kata juru bicara itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia menambahkan delapan di antara korban cedera berada dalam "kondisi sangat parah".
Serangan teror tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat (17.00 WIB). Para pejabat telah mengajukan dugaan "serangan teror, pembunuhan, dan penggunaan senjata secara tidak sah", kata Komite Penyelidik.
Media setempat menyatakan Asiyalova adalah istri seorang penjahat Dagestan, Dmitry Sokolov.
Jenis dan ukuran bom akan diidentifikasi dalam pemeriksaan forensik yang diperintahkan oleh penyelidik. (ant/bm 10)
"Menurut laporan awal, Warga Dagestan Naida Asiyalova (30) meledakkan dirinya," kata Juru Bicara Komite Penyelidik Rusia Vladimir Markin kepada wartawan.
"Perempuan ini naik bus di satu perhentian bus dan bom meledak hampir berbarengan dengan perempuan ini naik ke bus," kata Markin. Ia juga mengatakan keterangan tersebut dikonfirmasi oleh seorang penyintas ledakan itu.
Enam penumpang, dan pembom bunuh diri tersebut tewas. Tiga-pulu-tiga orang, termasuk seorang anak kecil, telah diberi pengobatan medis, kata juru bicara itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia menambahkan delapan di antara korban cedera berada dalam "kondisi sangat parah".
Serangan teror tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat (17.00 WIB). Para pejabat telah mengajukan dugaan "serangan teror, pembunuhan, dan penggunaan senjata secara tidak sah", kata Komite Penyelidik.
Media setempat menyatakan Asiyalova adalah istri seorang penjahat Dagestan, Dmitry Sokolov.
Jenis dan ukuran bom akan diidentifikasi dalam pemeriksaan forensik yang diperintahkan oleh penyelidik. (ant/bm 10)