Random Posts

header ads

28 Orang Tewas Dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Irak

Ramadi, Irak - Para pria bersenjata dan pembom-pembom bunuh diri yang menggunakan kendaraan-kendaraan membawa bom menewaskan 25 polisi dan tiga warga sipil dalam serangkaian serangan terkoordinasi di Provinsi Anbar, Irak, kata para pejabat dan dokter, Rabu.

Mereka mengatakan serangan-serangan di provinsi barat itu terjadi pukul 22.00 waktu setempat (03.00 WIB) dan Selasa tengah malam juga mencederai 26 personil polisi.

Aksi kekerasan di Irak mencapai puncaknya yang tidak pernah terjadi sejak tahun 2008 dan para anggota kelompok garis keras , termasuk yang punya hubungan dengan Al Qaida, sering menargetkan pasukan keamanan Irak dan karyawan pemerintah lainnya.

Empat dari serangan-serangan itu menghantam target-target di dan sekitar kota Rutba, sekitar 110km dari perbatasan dengan Suriah yang diamuk perang saudara itu.

Seorang pembom bunuh diri meledakkan satu truk tangki minyak yang membawa bahan peledak ke satu satu pos pemeriksaan polisi kota itu, sementara para anggota kelompok garis keras yang bersenjata berat menyerang kantor polisi di Rutba dan seorang pembom lainnya meledakan sebuah kendaraan di satu pos pemeriksaan di daerah baratnya.

Serangan-serangan itu menewaskan 18 polisi dan mencederai 25 lainnya sementara tiga warga sipil juga tewas ketika serang pembom bunuh diri lainnya meledakan satu truk tangki di satu jembatan barat Rutba.

Pada sekitar pukul 23.00 Selasa,para pria bersenjata menyerang satu pos pemeriksaan polisi di pintu masuk ke Ramadi, ibu kota Provinsi Anbar, menewaskan tiga polisi dan mencederai seorang lainnya, kata sumber-sumber itu.

Para pria bersenjata juga menyerang satu pos pemeriksaan lainnya di kota itu, menewaskan empat polisi lagi.

Aksi kekerasan itu adalah yang terbaru dalam serangan-serangan terkoorddinasi yang melanda Provinsi Anbar.

Pada Senin, seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di jalan masuk markas polisi di Fallujah, satu lain di Anbar , sementara serangan kedua menghantam kantor departemen perlistrikan dekat lokasi itu.

Para anggota kelompok garis keras kemudian menyerang markas polisi dari tiga arah dengan senjata api, mortir dan granat berpelontar roket, memasuki gedung departemen perlistrikan, dan menembaki polisi dengan senapan-senapan.

Aksi kekerasan itu menewaskan dua polisi termasuk seorang mayor dan mencederai empat orang lainnya.

Juru bicara kementerian dalam negeri Brigjen Saad Maan, mengatakan pasukan keamanan membunuh lima pembom bunuh diri di Fallujah dan dua polisi cedera.

Dana pada Ahad,para pembom bunuh diri menyerang gedung-gedung pemerintah di Rawa, satu kota utara Fallujah yang juga di provinsi Anbar.

Dua pembom bunuh diri yang berjalan kaki dan seorang naik satu kendaraan melancarkan serangan bom ke markas polisi lokal di Rawa, sementara seorang pembom lainnya yang naik satu kendaraan menyerang satu pos pemeriksaan tentara di jalan masuk kota itu.

Tiga pembom lainnya yang berjalan kaki dan seorang lainnya yang menggunakan kendaraan menyerang kantor pemerintah lokal sementara para pejabat sedang melakukan rapat di dalamnya.

Ledakan bom-bom itu menewaskan setidaknya delapan orang termasuk tiga anggota dewan lokal daerah itu dan tiga polisi.

Dengan serangan-serangan terbaru itu , lebih dari 520 orang tewas sejauh in pada bulan ini, dan lebih dari 5.200 orang sejak awal tahun ini, kata data AFP yang dikutip daru sumber-sumber keamanan dan dokter.

Satu studi yang disiarkan bulan ini oleh para para pakar yang bermarkas di Amerika Serikat,Kanada dan Irak mengatakan hampir setengah juta orang tewas terkait dengan dengan perang di Irak sejak invasi pimpinan AS tahun 2003. (ant/bm 10)