Sana'a - Konflik antara gerilyawan Syiah, Al-Houthi, dan masyarakat di wilayah Yaman Utara terjadi pada Rabu (30/10), sehingga menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.
Konflik tersebut meletus di Kota Kecil Dammaj, yang dikuasai kaum Salafi, setelah gerilyawan Al-Houthi melancarkan serangan terhadap pengikut Salafi di kota kecil itu pada Rabu pagi, kata sumber tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
"Satu tempat ibadah dihantam roket yang ditembakkan oleh gerilyawan Al-Houthi, saat orang sedang beribadah," katanya. Ia menambahkan,"Pemboman itu berlangsung sampai malam hari sehingga menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi." Kota Kecil Dammaj terletak di dekat Provinsi Saada, yang berbatasan dengan pengeksport minyak utama dunia, Arab Saudi. Saada adalah kubu gerilyawan Al-Houthi --yang telah menguasai sebagian besar provinsi itu sejak mereka menandantangani kesepakatan gencatan senjata dengan Pemerintah Yaman pada Agustus 2010, yang mengakhiri perang yang kadang terjadi dan kadang berhenti sejak 2004.
Sumber tersebut mengatakan gerilyawan Al-Houthi mengepung Kota KeciL Dammaj selama beberapa pekan, dan menuntut kepergian warga lokal, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Pemimpin Salafi telah menyeru Pemerintah Yaman dan sebagian suku terkemuka agar segera turun tangan guna menghentikan pertempuran.
Gerilyawan Al-Houthi terlibat dalam berbagai bentrokan dengan suku Sunni yang bersenjata selama bertahun-tahun, sehingga memaksa ribuan warga menyelamatkan diri dari konflik.
Gerilyawan Al-Houthi, yang memiliki persenjataan baik, bergabung dalam dialog perujukan nasional, yang dimulai pada Maret dan bertujuan menemukan cara menyelesaikan konflik di wilayah utara negeri tersebut. (ant/bm 10)
Konflik tersebut meletus di Kota Kecil Dammaj, yang dikuasai kaum Salafi, setelah gerilyawan Al-Houthi melancarkan serangan terhadap pengikut Salafi di kota kecil itu pada Rabu pagi, kata sumber tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya.
"Satu tempat ibadah dihantam roket yang ditembakkan oleh gerilyawan Al-Houthi, saat orang sedang beribadah," katanya. Ia menambahkan,"Pemboman itu berlangsung sampai malam hari sehingga menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi." Kota Kecil Dammaj terletak di dekat Provinsi Saada, yang berbatasan dengan pengeksport minyak utama dunia, Arab Saudi. Saada adalah kubu gerilyawan Al-Houthi --yang telah menguasai sebagian besar provinsi itu sejak mereka menandantangani kesepakatan gencatan senjata dengan Pemerintah Yaman pada Agustus 2010, yang mengakhiri perang yang kadang terjadi dan kadang berhenti sejak 2004.
Sumber tersebut mengatakan gerilyawan Al-Houthi mengepung Kota KeciL Dammaj selama beberapa pekan, dan menuntut kepergian warga lokal, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Pemimpin Salafi telah menyeru Pemerintah Yaman dan sebagian suku terkemuka agar segera turun tangan guna menghentikan pertempuran.
Gerilyawan Al-Houthi terlibat dalam berbagai bentrokan dengan suku Sunni yang bersenjata selama bertahun-tahun, sehingga memaksa ribuan warga menyelamatkan diri dari konflik.
Gerilyawan Al-Houthi, yang memiliki persenjataan baik, bergabung dalam dialog perujukan nasional, yang dimulai pada Maret dan bertujuan menemukan cara menyelesaikan konflik di wilayah utara negeri tersebut. (ant/bm 10)