Random Posts

header ads

Ini Komentar SBY soal Penembakan Polisi

JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Polri untuk memastikan bisa menjaga keamanan dan keselamatan personel kepolisian sebelum mengamankan dan melindungi masyarakat.

Hal itu dikatakan Presiden melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, menyikapi teror penembakan terhadap para polisi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir,

Presiden mengatakan, kita, terlebih lagi keluarga yang ditinggalkan, tentu berduka atas tewasnya para personel kepolisian. Di negara mana pun, kata dia, kejahatan selalu ada, termasuk kepada polisi.
WARTA KOTA / ALEX SUBAN Polisi memeriksa lokasi penembakan Bripka Sukardi di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam.

Anggota TNI dan Polri, tambah Presiden, memang harus siap berkorban jiwa demi negara dan rakyat. Hanya, jatuhnya korban bisa dicegah. Untuk itu, Presiden meminta jajaran kepolisian jangan lengah dalam menjalankan tugas melindungi rakyat.

"Saya sudah instruksikan agar dalam rangka tugas, anggota Polri jangan bekerja sendiri, tetapi minimal dalam hubungan kelompok dua-tiga orang," kata Presiden.

Presiden menambahkan, seorang anggota Polri berseragam sebaiknya tak jalan sendiri tanpa tugas dan perintah, apalagi berada di tempat-tempat yang rawan.

Seperti diberitakan, setidaknya ada lima polisi menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. Terakhir, Bripka Sukardi, Kepala Unit Pemeliharaan Ketertiban dan Disiplin di Provos Direktorat Polisi Air Baharkam Polri, ditembak hingga tewas di depan Gedung KPK, Selasa (10/9/2013 ) malam.

Korban lainnya yang ditembak di dua lokasi berbeda adalah Aiptu Dwiyanto, Aiptu Kushendratna, Bripka Ahmad Maulana, dan Aipda Patah Saktiyono. Hanya Aipda Patah yang selamat.

Kepolisian menduga, penembakan dilakukan oleh kelompok teroris. Hanya, sampai sekarang, belum ada pelaku yang ditangkap. Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo meyakini, para pelaku akan segera ditangkap. (Sumber: Kompas.com)