HASIL riset terbaru Lembaga Wealth-X bekerja sama dengan Bank UBS AG asal Swiss menunjukkan orang kaya Indonesia bertambah 10,2 persen dibanding tahun lalu. Dari keseluruhan 865 orang yang masuk daftar, 80-nya adalah perempuan dari pelbagai latar belakang.
Meski demikian, dikutip dari laporan yang dapat diunduh di www.indianexpress.com ini, populasi manusia yang terlampau tajir negara ini masih didominasi laki-laki, mencapai 91 persen. Jika digabungkan perempuan Indonesia yang punya kekayaan di atas rata-rata, nilai asetnya mencapai USD 4 miliar atau setara Rp 45,4 triliun.
Wealth-X memperkirakan, dalam beberapa dekade mendatang kemungkinan orang superkaya di Indonesia masih bisa bertambah. Alasannya, konsumsi masih tinggi, lapangan kerja bertambah sampai tahun depan, dan ada peningkatan upah 30 persen.
Lembaga yang selama beberapa tahun terakhir biasa menaksir harta miliarder ini sudah memasukkan data ekonomi makro terbaru dalam mengukur jumlah orang kaya di Tanah Air.
Misalnya, Wealth-X menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi dipangkas jadi 5,9 persen tahun ini. Ketergantungan pada ekspor komoditas juga telah dianalisis. Inflasi yang tinggi dan defisit neraca berjalan sudah masuk perhitungan pula.
Hal ini cukup riskan, karena 13 persen orang superkaya Indonesia yang masuk radar riset tersebut adalah pengusaha menjalankan industri berbasis sumber daya alam, misalnya sawit, nikel, atau batu bara.
Dalam riset Wealth-X, orang superkaya dijuluki ultra high net worth (UHNW). Kriteria penentuannya, adalah individu dengan aset minimal USD 30 juta atau Rp 330 miliar. (Sumber: Merdeka.com)
Meski demikian, dikutip dari laporan yang dapat diunduh di www.indianexpress.com ini, populasi manusia yang terlampau tajir negara ini masih didominasi laki-laki, mencapai 91 persen. Jika digabungkan perempuan Indonesia yang punya kekayaan di atas rata-rata, nilai asetnya mencapai USD 4 miliar atau setara Rp 45,4 triliun.
Wealth-X memperkirakan, dalam beberapa dekade mendatang kemungkinan orang superkaya di Indonesia masih bisa bertambah. Alasannya, konsumsi masih tinggi, lapangan kerja bertambah sampai tahun depan, dan ada peningkatan upah 30 persen.
Lembaga yang selama beberapa tahun terakhir biasa menaksir harta miliarder ini sudah memasukkan data ekonomi makro terbaru dalam mengukur jumlah orang kaya di Tanah Air.
Misalnya, Wealth-X menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi dipangkas jadi 5,9 persen tahun ini. Ketergantungan pada ekspor komoditas juga telah dianalisis. Inflasi yang tinggi dan defisit neraca berjalan sudah masuk perhitungan pula.
Hal ini cukup riskan, karena 13 persen orang superkaya Indonesia yang masuk radar riset tersebut adalah pengusaha menjalankan industri berbasis sumber daya alam, misalnya sawit, nikel, atau batu bara.
Dalam riset Wealth-X, orang superkaya dijuluki ultra high net worth (UHNW). Kriteria penentuannya, adalah individu dengan aset minimal USD 30 juta atau Rp 330 miliar. (Sumber: Merdeka.com)