JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Rahmad meminta Menteri ESDM yang juga Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri ESDM.
"Untuk membuktikan keseriusan Pemerintah dalam pemberantasan korupsi, sebaiknya Pak Jero Wacik mengambil inisiatif untuk non aktif dulu dari Menteri ESDM, sehingga KPK bisa bekerja penuh," kata Rahmad kepada Tribunnews.com, Senin (19/8/2013).
Menurut loyalis Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum ini jangan semua urusan aktif non aktif itu diserahkan ke Presiden SBY.
"Pak Jero Wacik harus memberi contoh yang baik kepada rakyat dan kepada seluruh kader partai Demokrat," ujar Rahmad.
Sebelumnya, Mantan ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto meminta Menteri ESDM Jero Wacik mundur dari jabatannya karena diduga kuat terlibat dalam kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
"Kasus suap yang melibatkan kepala SKK Migas semakin jelas akan keterlibatan Jero Wacik. Dari bukti-bukti dan saksi-saksi sudah jelas bahwa menteri ESDM terlibat," kata Tri Dianto dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/8/2013).
Menurut Tri, uang sebesar 200 ribu dollar AS yang ditemukan penyidik KPK di ruang Sekjen ESDM adalah bukti kuat keterlibatan Jero Wacik karena kabarnya uang itu juga untuk Jero Wacik.
"KPK harus segera memanggil yang bersangkutan. Jangan percaya bantahan Jero Wacik bahwa tidak tahu soal suap di SKK Migas karena orang ini Jero Wacik ibarat musang berbulu rajawali," kata Tri Dianto.
Tri Dianto menegaskan, tampaknya Jero Wacik optimistis kalau KPK tidak akan berani mengusutnya karena dia selalu bersembunyi di belakang Partai Demokrat.
"Mulutnya tidak bisa dipercaya, harusnya bertanggung jawab dengan mundur dulu sebagai menteri ESDM dan juga sebagai pengawas SKK Migas karena anak buahnya dan orang kepercayaannya disuap," kata Tri Dianto. (Sumber: Tribunnews.com)
"Untuk membuktikan keseriusan Pemerintah dalam pemberantasan korupsi, sebaiknya Pak Jero Wacik mengambil inisiatif untuk non aktif dulu dari Menteri ESDM, sehingga KPK bisa bekerja penuh," kata Rahmad kepada Tribunnews.com, Senin (19/8/2013).
Menurut loyalis Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum ini jangan semua urusan aktif non aktif itu diserahkan ke Presiden SBY.
"Pak Jero Wacik harus memberi contoh yang baik kepada rakyat dan kepada seluruh kader partai Demokrat," ujar Rahmad.
Sebelumnya, Mantan ketua DPC Demokrat Cilacap, Tri Dianto meminta Menteri ESDM Jero Wacik mundur dari jabatannya karena diduga kuat terlibat dalam kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
"Kasus suap yang melibatkan kepala SKK Migas semakin jelas akan keterlibatan Jero Wacik. Dari bukti-bukti dan saksi-saksi sudah jelas bahwa menteri ESDM terlibat," kata Tri Dianto dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/8/2013).
Menurut Tri, uang sebesar 200 ribu dollar AS yang ditemukan penyidik KPK di ruang Sekjen ESDM adalah bukti kuat keterlibatan Jero Wacik karena kabarnya uang itu juga untuk Jero Wacik.
"KPK harus segera memanggil yang bersangkutan. Jangan percaya bantahan Jero Wacik bahwa tidak tahu soal suap di SKK Migas karena orang ini Jero Wacik ibarat musang berbulu rajawali," kata Tri Dianto.
Tri Dianto menegaskan, tampaknya Jero Wacik optimistis kalau KPK tidak akan berani mengusutnya karena dia selalu bersembunyi di belakang Partai Demokrat.
"Mulutnya tidak bisa dipercaya, harusnya bertanggung jawab dengan mundur dulu sebagai menteri ESDM dan juga sebagai pengawas SKK Migas karena anak buahnya dan orang kepercayaannya disuap," kata Tri Dianto. (Sumber: Tribunnews.com)