JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang tinggi jika pemilihan presiden (Pilpres) dilaksanakan hari ini. Prabowo merupakan capres struktural dengan memperoleh 22,7 persen yang mengalahkan tokoh partai lainnya. Hal ini didasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN)
"Prabowo mendapatkan 22,7 persen untuk elektabilitas capres struktural dalam survei LSN. Capres struktural adalah capres yang berasal dari struktur tertinggi partainya masing-masing," kata Gema Nusantara, Peneliti Utama LSN di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Menariknya, nama Jokowi tidak masuk dalam survei LSN terkait elektabilitas capres struktural tersebut, padahal Jokowi selalu mendapatkan respon positif jika ada dalam sebuah survei. Menurut Gema, Jokowi tidak masuk dalam survei capres struktural karena tidak berada dalam struktur elite PDI Perjuangan.
"Jokowi tidak masuk dalam survei struktural. Beliau tidak berada dalam struktur elite PDI Perjuangan hingga saat ini," ujarnya.
Sementara, setelah nama Prabowo Subianto, di posisi kedua ada nama capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Sedangkan diposisi ketiga ada nama Capres dari Hanura, Wiranto. Setelah Wiranto, berturut-turut ada nama Megawati Soekarnoputri, Hatta Rajasa, Yusril Ihza Mahendra, Surya Paloh, Sutiyoso, Anis Matta, Marzuki Alie, Suryadarma Ali, dan Muhaimin Iskandar.
Survei LSN ini dilakukan pada 1 sampai 30 Mei di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun. Jumlah sampel sebesar 1.230 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara avak bertingkat (multistage random sampling).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Hasil survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif berupa media analisys dari sejumlah surat kabar nasional dan daerah. (Sumber: TRIBUNNEWS.COM)
"Prabowo mendapatkan 22,7 persen untuk elektabilitas capres struktural dalam survei LSN. Capres struktural adalah capres yang berasal dari struktur tertinggi partainya masing-masing," kata Gema Nusantara, Peneliti Utama LSN di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Menariknya, nama Jokowi tidak masuk dalam survei LSN terkait elektabilitas capres struktural tersebut, padahal Jokowi selalu mendapatkan respon positif jika ada dalam sebuah survei. Menurut Gema, Jokowi tidak masuk dalam survei capres struktural karena tidak berada dalam struktur elite PDI Perjuangan.
"Jokowi tidak masuk dalam survei struktural. Beliau tidak berada dalam struktur elite PDI Perjuangan hingga saat ini," ujarnya.
Sementara, setelah nama Prabowo Subianto, di posisi kedua ada nama capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Sedangkan diposisi ketiga ada nama Capres dari Hanura, Wiranto. Setelah Wiranto, berturut-turut ada nama Megawati Soekarnoputri, Hatta Rajasa, Yusril Ihza Mahendra, Surya Paloh, Sutiyoso, Anis Matta, Marzuki Alie, Suryadarma Ali, dan Muhaimin Iskandar.
Survei LSN ini dilakukan pada 1 sampai 30 Mei di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun. Jumlah sampel sebesar 1.230 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara avak bertingkat (multistage random sampling).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Hasil survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif berupa media analisys dari sejumlah surat kabar nasional dan daerah. (Sumber: TRIBUNNEWS.COM)