Jakarta - Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) semakin tak tertandingi. Gubernur DKI Jakarta itu memenangi pertarungan di semua lini masyarakat. Seperti apa peta kekuatannya?
Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J. Rachbini mengungkap fakta bahwa tren peningkatan elektabilitas Jokowi tak terbendung. Elektabilitas Jokowi yang pada Januari 2013 baru 21,2 % kini sudah menembus angka 29,56%.
Head to head Jokowi-Prabowo memang menarik dipantau. Berdasarkan survei PDB yang dirilis Rabu (17/7/2013) ini, Prabowo akan muncul sebagai pemenang Pilpres jika Jokowi tak nyapres.
Survei ini dilakukan dari tanggal 11 Juni s/d 18 Juni 2013. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah menikah. Penelitian ini memiliki margin of error 2,8 persen.
Dari segi tren kenaikan elektabilitas Jokowi di atas Prabowo yang tumbuh dari 17,1% pada Januari menjadi 19,83% pada bulan Juni. Demikian juga tren elektabilitas Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang baru 11,5% di Januari dan hanya tumbuh jadi 13,8% di bulan Juni.
Dari peta pemilih, Jokowi didukung 17,9% pemilih dari Jawa dan 11,7% pemilih luar Jawa. Sementara Prabowo dipilih 12,4% pemilih Jawa dan 7,4% pemilih luar Jawa. Dari jenis kelamin pemilih, Jokowi dipilih 13,5% pemilih laki-laki dan 16,1% pemilih perempuan. Sementara Prabowo didukung 12,1% pemilih laki-laki dan 7,8% pemilih perempuan.
Prabowo lebih banyak dipilih pendukung berusia 40-45 tahun (7,7%), sedangkan Jokowi dipilih oleh responden dari berbaga kisaran umur seperti 17-29 tahun (8,1%), 29-39 tahun (8,3%), dan 40-55 tahun (9,2%).
Jika ditengok dari segi pemilih dominan, mayoritas pemilih Jokowi berasal dari PDIP (5,6%), Golkar (3,1%), Demokrat (3,7%), dan swing voter (6,4%). Sementara pemilih Prabowo sebagian besar dari Gerindra (6,2%), PD (2,3%), dan 2,6% swing voters. (Sumber: Detik.com)
Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J. Rachbini mengungkap fakta bahwa tren peningkatan elektabilitas Jokowi tak terbendung. Elektabilitas Jokowi yang pada Januari 2013 baru 21,2 % kini sudah menembus angka 29,56%.
Head to head Jokowi-Prabowo memang menarik dipantau. Berdasarkan survei PDB yang dirilis Rabu (17/7/2013) ini, Prabowo akan muncul sebagai pemenang Pilpres jika Jokowi tak nyapres.
Survei ini dilakukan dari tanggal 11 Juni s/d 18 Juni 2013. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuisioner terstruktur terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah menikah. Penelitian ini memiliki margin of error 2,8 persen.
Dari segi tren kenaikan elektabilitas Jokowi di atas Prabowo yang tumbuh dari 17,1% pada Januari menjadi 19,83% pada bulan Juni. Demikian juga tren elektabilitas Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang baru 11,5% di Januari dan hanya tumbuh jadi 13,8% di bulan Juni.
Dari peta pemilih, Jokowi didukung 17,9% pemilih dari Jawa dan 11,7% pemilih luar Jawa. Sementara Prabowo dipilih 12,4% pemilih Jawa dan 7,4% pemilih luar Jawa. Dari jenis kelamin pemilih, Jokowi dipilih 13,5% pemilih laki-laki dan 16,1% pemilih perempuan. Sementara Prabowo didukung 12,1% pemilih laki-laki dan 7,8% pemilih perempuan.
Prabowo lebih banyak dipilih pendukung berusia 40-45 tahun (7,7%), sedangkan Jokowi dipilih oleh responden dari berbaga kisaran umur seperti 17-29 tahun (8,1%), 29-39 tahun (8,3%), dan 40-55 tahun (9,2%).
Jika ditengok dari segi pemilih dominan, mayoritas pemilih Jokowi berasal dari PDIP (5,6%), Golkar (3,1%), Demokrat (3,7%), dan swing voter (6,4%). Sementara pemilih Prabowo sebagian besar dari Gerindra (6,2%), PD (2,3%), dan 2,6% swing voters. (Sumber: Detik.com)