Jakarta - Politikus Demokrat Gede Pasek Suardika terancam kehilangan jabatannya sebagai ketua Komisi III DPR. Hal itu terungkap saat koleganya Ruhut Sitompul menyebut bahwa usai reses, dirinya akan mengambil kursi Pasek di Komisi Hukum.
Namun anehnya, Pasek mengaku hingga saat ini belum tahu kabar tersebut. Padahal, kata dia, seluruh pergantian di alat kelengkapan harus ada surat pemberitahuan. Hingga kini, Pasek mengaku belum terima surat pemberitahuan.
Atas persoalan itu, loyalis Anas Urbaningrum ini pun menyindir bahwa semenjak Ketua Umum Demokrat diambil alih oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), manajemen partai semakin profesional.
"Sampai sekarang belum ada. Mungkin kalau itu sudah dilakukan itu menjadi pola baru dengan manajemen baru yang lebih profesional di internal Partai Demokrat," sindir Pasek dalam pesan singkat, Senin (22/7).
Selain itu, Pasek juga mengatakan jika memang benar Ruhut akan mengambil jabatannya, hal itu karena loyalis SBY itu telah berhasil menjalankan misi khusus di Demokrat. Namun, dia tak menyebut secara jelas, apa operasi khusus itu.
"Ya mungkin beliau (Ruhut) yang lebih tahu karena kan memang anak emas dan sudah sukses menjalankan operasi khususnya. Wajar kalau kemudian diberi rewards," tegas dia. (Sumber: Merdeka.com)
Namun anehnya, Pasek mengaku hingga saat ini belum tahu kabar tersebut. Padahal, kata dia, seluruh pergantian di alat kelengkapan harus ada surat pemberitahuan. Hingga kini, Pasek mengaku belum terima surat pemberitahuan.
Atas persoalan itu, loyalis Anas Urbaningrum ini pun menyindir bahwa semenjak Ketua Umum Demokrat diambil alih oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), manajemen partai semakin profesional.
"Sampai sekarang belum ada. Mungkin kalau itu sudah dilakukan itu menjadi pola baru dengan manajemen baru yang lebih profesional di internal Partai Demokrat," sindir Pasek dalam pesan singkat, Senin (22/7).
Selain itu, Pasek juga mengatakan jika memang benar Ruhut akan mengambil jabatannya, hal itu karena loyalis SBY itu telah berhasil menjalankan misi khusus di Demokrat. Namun, dia tak menyebut secara jelas, apa operasi khusus itu.
"Ya mungkin beliau (Ruhut) yang lebih tahu karena kan memang anak emas dan sudah sukses menjalankan operasi khususnya. Wajar kalau kemudian diberi rewards," tegas dia. (Sumber: Merdeka.com)