SEKRETARIS Gabungan Partai Koalisi malam tadi menggelar rapat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, guna membahas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Rapat dipimpin langsung oleh Presiden sekaligus Ketua Setgab Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rapat juga dihadiri oleh Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Semua ketua umum partai koalisi hadir, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan , mengakui pihaknya tidak mengundang PKS karena selama ini partai dakwah itu justru menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.
"Kami lebih mementingkan selamatkan ekonomi Indonesia dan selamatkan kepentingan rakyat. Kalau kami tetap kecewa dengan sikap PKS," kata Syarief usai rapat di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6) malam.
Soal tidak diundangnya PKS dalam rapat, Syarief menegaskan, "Itu salah satu bentuk dari kekecewaan kita."
Usai rapat, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali , juga menyayangkan sikap PKS yang berbeda dengan Setgab terkait rencana kenaikan harga BBM. Menurut dia, sebagai anggota Setgab, PKS seharusnya mematuhi kode etik.
"Koalisi terikat pada kode etik. BBM keputusan kenaikan strategis. Dalam kode etik, wajib beri dukungan," ujar Suryadharma.
"Kalau dia (PKS) tidak beri dukungan, sama dengan telah menyusahkan diri. Sangat disesalkan," imbuhnya. (Sumber: Merdeka.com)
Rapat juga dihadiri oleh Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Semua ketua umum partai koalisi hadir, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan , mengakui pihaknya tidak mengundang PKS karena selama ini partai dakwah itu justru menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.
"Kami lebih mementingkan selamatkan ekonomi Indonesia dan selamatkan kepentingan rakyat. Kalau kami tetap kecewa dengan sikap PKS," kata Syarief usai rapat di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6) malam.
Soal tidak diundangnya PKS dalam rapat, Syarief menegaskan, "Itu salah satu bentuk dari kekecewaan kita."
Usai rapat, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali , juga menyayangkan sikap PKS yang berbeda dengan Setgab terkait rencana kenaikan harga BBM. Menurut dia, sebagai anggota Setgab, PKS seharusnya mematuhi kode etik.
"Koalisi terikat pada kode etik. BBM keputusan kenaikan strategis. Dalam kode etik, wajib beri dukungan," ujar Suryadharma.
"Kalau dia (PKS) tidak beri dukungan, sama dengan telah menyusahkan diri. Sangat disesalkan," imbuhnya. (Sumber: Merdeka.com)