AMBON - BERITA MALUKU. Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Ambon mengajak masyarakat untuk menghindari penjualan maupun pembelian kosemetik dan obat -
obatan melalui media "online".
"Trend penjualan kosmetika dan obat-obatan tidak hanya
melalui agen penjualan dan toko, tetapi saat ini juga melalui media online
(internet) karena itu masyarakat harus selektif," kata Kepala BPOM Ambon,
Sandra Lintin, Senin (20/5).
Menurut dia, penjualan kosmetika dan obat-obatan yang dijual
melalui internet harus melalui pengujian resmi BPOM, seta pemberian izin edar.
"Yang ditemui selama ini dalam perdagangan melalui
media, pada produk `online` tidak tercantum izin edar, pengujian BPOM dan yang
terpenting adalah banyak yang mengandung bahan berbahaya," katanya.
Sandra mengatakan, kosmetika yang dijual mengandung bahan
berbahaya yakni merkuri, hidrokuinon, asam retinoat, dan resorsinol.
Sedangkan obat tradisional yang dijual seperti permen cinta
mengandung bahan kimia obat berbahaya, kebanyakan di antaranya adalah obat
kuat.
Ia menjelaskan, bahan berbahaya untuk kosmetika dan
obat-obatan ini harus digunakan sesuai resep dokter, bila tidak dikhawatirkan
akan menimbulkan gangguan penyakit
"Bahan berbahaya seperti merkuri tidak diizinkan sama
sekali ada dalam kosmetika atau obat, karena itu harus dihindari karena akan
mengakibatkan efek samping gagal ginjal, kanker, cacat janin, dan gangguan
saraf," ujarnya.
Diakuinya, pencegahan perdagangan produk berbahaya via
`online` bukan hal yang mudah. BPOM telah bekerjasama dengan Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk memblokir situs tetapi situs
tersebut muncul kembali.
"Umumnya situs tersebut berasal dari luar negeri, sehingga
menyulitkan proses penindakan," katanya.
Sandra menambahkan, masyarakat harus segera melaporkan
kepada Badan POM bila ditemukan alergi karena bahan berbahaya kosmetika atau
obat-obatan melalui unit layanan pengaduan konsumen.
"Masyarakat harus tetap waspada, karena tren
perdagangan berubah lewat online. Masyarakat harus aktif bertanya mengenai
keamanan kosmetik sebelum menggunakannya," kata Sandra Lintin. (ant/bm 10)